
COMDEV Mandalasari
COMDEV MANDALASARI merupakan unit Paramartha yang melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat di Desa Mandalasari, Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemilihan desa tersebut sebagai area aktivitas pemberdayaan masyarakat Paramartha karena mempertimbangkan posisi makam perintis Perkumpulan Islam Paramartha, Bapak Suprapto Kadis, yang berada di wilayah selatan Desa Mandalasari. Harapannya, Comdev Mandalasari bisa berkontribusi secara aktif dan positif untuk membantu masyarakat dalam membangun kesejahteraannya, baik secara pendidikan maupun ekonomi.
Unit Comdev Mandalasari mulai resmi beraktivitas pada 10 Mei 2014, selepas pembangunan gedung sekretariat Comdev Mandalasari. Ada tiga kebidangan yang menjadi fokus unit ini, yaitu: agama, pendidikan, serta pertanian dan peternakan. Aktivitas di bidang agama difokuskan kepada aktivitas Dzikrul Maut, Rumah Yatim, dan Pesantren Kaligrafi.
Dzikrul Maut sendiri berperan untuk merumuskan aturan ziarah ke makam yang sesuai dengan aqidah dan syariat Islam, salah satunya: penggalian hikmah dan kesejarahan tokoh yang diziarahi. Bapak Suprapto Kadis sendiri merupakan tokoh agama yang memiliki murid yang tersebar di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sulawesi. Oleh karena itu, dalam setahun, makamnya bisa dikunjungi oleh ratusan orang untuk mendoakan dan mengenang kehidupan beliau.
Adapun Rumah Yatim, sesuai namanya, berperan untuk mengurusi anak-anak yatim-piatu dan berasal dari keluarga pra-sejahtera di Desa Mandalasari untuk bisa hidup cukup dan memperoleh pendidikan yang baik. Sedangkan Pesantren Kaligrafi ditujukan sebagai pusat pembelajaran Kaligrafi Arab bagi publik luas, baik masyarakat Mandalasari maupun masyarakat kota-kota lainnya di Indonesia.
Aktivitas di bidang pendidikan difokuskan kepada Rumah Baca bale Ihya Al-Ghazali, Pendidikan Anak Usia Dini, serta Pendidikan Kriya. Rumah Baca Bale Ihya Al-Ghazali sendiri berisi buku-buku bertemakan anak dan remaja untuk masyarakat Mandalasari. Para siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah bisa meminjam dan membaca buku-buku tersebut untuk memperkuat aspek literasi mereka. Selain itu, rumah baca ini menggelar aktivitas literasi dan bimbingan belajar secara gratis yang dilakukan sepekan sekali untuk anak-anak. Dengan mengoptimalkan perangkat Stasiun Pengajaran, para anggota Paramartha yang berlatar belakang keilmuan yang dibutuhkan masyarakat bisa berzakat ilmu untuk anak-anak Mandalasari. Dari aktivitas ini pula, beberapa anak berhasil diterima di perguruan tinggi negeri di Bandung dan dibiayai melalui program Rumah Yatim.
Sedangkan Pendidikan Anak Usia dini ditujukan untuk memberikan fasilitas edukasi bagi anak-anak di tingkat pra-sekolah-dasar. Aktivitas PAUD sendiri banyak mengeksplorasi potensi anak dan cara untuk mengasahnya dengan bermain dan bergembira. Harapannya, anak-anak punya keterampilan yang mereka sukai dan memiliki imajinasi yang luas sebagai modalnya untuk membangun cita-cita. Aktivitas Pendidikan Anak Usia Dini Mandalasari bekerjasama dengan Yayasan Al-Kautsar Pelita Insani.
Adapun Pendidikan Kriya ditujukan untuk mengasah keterampilan masyarakat Mandalasari pada jenjang usia dewasa dalam bidang kriya. Hal ini mempertimbangkan Mandalasari sebagai pusat pengrajin tenun pada masa lalu, sehingga masyarakatnya dinilai memiliki bakat keterampilan tangan yang baik. Pertimbangan lainnya, bahan baku kerajinan tangan di Mandasari cukup berlimpah, seperti: bambu, tanah liat, kayu, dan tumbuh-tumbuhan.
Bidang Pertanian dan Peternakan merupakan mata pencaharian utama masyarakat Mandalasari. Hanya saja, hasil panen yang semakin sedikit akibat degradasi lahan membuat masyarakat harus mengembangkan peternaian dan peternakan sesuai dengan prinsip ekologis yang berkelanjutan. Aktivitas di bidang ini bekerjasama dengan Walungan Bhakti Nagari yang berperan dalam perencanaan dan pembangunan pertanian dan peternakan yang berkelanjutan di Mandalasari.***